Wednesday, June 18, 2014

SALCS, Keistimewaan Teknologi Mesin Motor Suzuki

Siapa yang tidak mengenal produk motor Suzuki. Motor ini sempat berjaya di tahun 1980an dengan produk-produk motor 2 tak-nya. Seperti Suzuki FR80, Suzuki RC80, Tornado hingga kemudian mengembangkan motor 4 tak seperti generasi Smash, Shogun 110, Shogun 125 dan kemudian produk yang menjadi andalannya Suzuki Satria FU 150. Okay, saya tidak akan menulis banyak soal motor-motor tersebut, ada banyak tulisan yang bisa dibaca di website.

Namun, yang membuat saya tertarik adalah inovasi teknologi Suzuki di mesin motor mereka yang mengutamakan teknologi pelumasan oli. Mereka menamakannya SALCS, Suzuki Advance Lubrication Cooling System. Dengan penerapan teknologi ini maka medium oli perlakukan sebagai sarana utama pastinya untuk  lubrikasi (karena fungsi dasar oli itu sendiri) tetapi juga sebagai pendingin mesin.

Saya tidak akan membahas mengenai cara kerja dari teknologi SALCS ini, tetapi terima kasih ada tulisan mengenai apa itu SALCS. Klik Disini Untuk Membaca.

Dan tampaknya ini sesuatu yang lebih bersifat basic di pemikiran engineer Suzuki pada pengembangan motor Suzuki. Bahkan untuk  meningkatkan performa pendinginan mesin, pada motor Satria FU 150 juga dilengkapi dengan radiator pendingin oli / oil cooler, daripada mengunakan radiator pendingin air seperti beberapa merk motor lainnya, sebut saja Honda Vario 125, Yamaha Jupiter MX, Yamaha Byson. Untuk motor komersil Suzuki tampaknya teknologi pendinginan oli plus udara sudah cukup baik.

Dalam bahasa sederhana apa efek dari penggunaan teknoligi oli/SALCS ini. Banyak orang yang mengatakan kualitas mesin Suzuki kuat/bertahan lama (alias bandel), getarannya & suaranya minimal dan perpindahan gigi lebih halus, empuk dan minim hentakan. OK tentunya asumsi ini benar apabila kondisi mesin motor benar-benar dirawat, misal dalam hal rutin mengganti oli mesin dan rajin service berkala. Namun ada juga contoh extreme dari teman yang bercerita bahwa pernah karena kebocoran oli mesin maka oli mesin SUZUKI SMASH nya sampai batas minimum, namun tidak sampai mengalami gejala piston/leher piston yang terkunci. Hal tersebut juga pernah saya alami (Lihat postingan saya sebelumnya) dan saya merasa peranan dari lubrikasi dan pendinginan SALCS meskipun oli dalam keadaan minimum dapat menyelamatkan Shogun 125 saya dari kerusakan piston/mesin yang lebih parah. Namun tetap perlu diperhatikan segala bentuk kekurangan oli pada mesin (khususnya 4 Tak) perlu penanganan serius segera sebelum mesin anda hancur !

Untuk SHOGUN 125 FD 2004 milik saya sudah 110000KM sealama 10 tahun.Kebetulan saya rawat dengan rutin mengganti oli dan filternya dan saya menggunakan oli full sintesis Motul Ester 4T 5100 15W-50. Saya memutuskan memakai oli yang bagus (dan kebetulan mahal), tapi saya sebenarnya menganut prinsip MAHAL BELUM TENTU BAGUS . Dari awal oli tersebut per liter masih seharga 40 ribuan (sementara Oli lain masih 15 ribuan) hingga melejit sampai 90 ribu, apabila membeli di dealer kalau di bengkel-bengkel bisa mencapai100 ribu lebih. Tetapi yang saya rasakan sampai sekarang mesin Shogun 125 saya masih dalam keadaan bagus. Minim suara gesekan dan getarannya. Tarikan juga masih lumayan sesuai karakteristik umum dalam keadaan standartnya (ya tetap pasti ada bedanya apabila dengan motor baru). Memang untuk segi desain dan kekuatan bodi motor Suzuki kadang agak kurang/mengecewakan, seperti yang saya alami sendiri, body penutup yang tidak bisa rapat meski sudah dibaut, kepala lampu depan belakang yang berisik karena goyang (tapi sepertinya di produk terbaru mereka hal-hal ini sudah dicoba untuk dikoreksi)

Jadi, apakahbenar  kualitas motor Suzuki dipertanyakan apabila melihat market peminat motor Suzuki tertinggal (jauh ??) dari pesaingnya ? Tidak juga. Saya kira ada 1 karakteristik yang seharusnya bisa menarik untuk dicermati dari segi  desain mesinnya. Suzuki punya resep tersendiri dalam meracik mesin-mesinya menjadi mesin yang nyaman dan tangguh.

Catatan Penulis : setiap produk pastinya punya keunggulan masing-masing dan saya sekedar share dari apa yang saya tahu dan alami tanpa bermaksud mempromosikan atau menjelekkan produk tertentu