Perlengkapan spion luar pastilah sudah menjadi peralatan keamanan standart di setiap mobil. Hampir semua sekarang sudah menggunakan fasilitas otomatis adjustable mirror, artinya untuk mengatur/menggerakkan kaca spion bisa dilakukan secara otomatis dengan menekan tombol dari dalam kabin mobil.
Namun dibeberapa mobil untuk meningkatkan nilai jual atau value fungsinya kadang ditambahkan fasilitas Automatic Retractable Mirror. Artinya batok/kepala spion dapat pula digerakkan untuk membuka dan menutup secara otomatis dengan menggunakan tombol dari dalam mobil. Fitur ini menjadi banyak incaran pengguna mobil ketika memilih mobil merk tertentu. Kadang oleh produsen mpbil fitur ini disematkan ke produk mobil di kelas yang lebih tinggi, jadi konsumen harus membayar dengan harga lebih. Namun bagi kendaraan yang tidak mempunyai fitur ini, ternyata banyak produk aftermarket yang ditawarkan dengan harga yang cukup mahal, rata-rata sekitar 1 juta.
Nah, sebenarnya apa ada untung rugi jika memakai dan memperlengkapi mobil anda dengan fitur ini ? Ada tulisan di web ini yang cukup menarik untuk dibaca.Yang pasti dibalik kenyamanan melipat kaca spion sceara otomatis tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Misalnya dari segi penggunaan dan perawatan.
Ide tulisan saya hanya bermaksud untuk memberikan pengalaman harian saya berkendara dengan mobil tanpa fasilitas ini. Kebetulan belum terpikir untuk memasang produk aftermarket pada kendaraan saya, mengingat biaya yang cukup besar.
Menurut saya dengan fungsi retractable mirror sangat memudahkan dan praktis apabila misal ketika melewati jalan yang sempit dan berpapasan dengan kendaraan, maka demi keamanan, sekali pencet maka rumah/batok spion akan tertutup dan setelah aman cukup pencent lagi untuk membukanya. Hal ini ketimbang kaca spion biasa, hanya bisa secara manual melipat di posisi sopir apabila sendirian atau meminta bantuan penumpang sebelah sopir untuk melipat spion di sisi kiri. Tidak praktis bukan. Namun esensinya jelas sama,apabila terlambat atau lupa melipat spion saat diperlukan, jelas kemungkinan tersenggol kendaraan lain tetap ada. Akibatnya spion baik yang otomatis maupun non otomatis bisa rusak. Ada rekan yang berbaik hati menuliskan pengalamannya menggunakan retractable mirror di sini.
Sama juga ketika di posisi parkir, setelah parkir apabila ingin membuka dan menutup spion supaya tidak tersenggol kendaraan di sebelahnya, pasti nyaman dilakukan dengan otomatis. Namun apabila dilakukan secara manual sebenarnya ada juga keasyikan tersendiri., khususnya apabila dilakukan sendiri oleh sang pengemudi. Sesaat setelah parkir sebelum meninggalkan mobil, saat sedang melipat kaca spion di kanan-kiri mobil, maka kita bisa juga melihat/memeriksa kondisi kendaraan terakhir saat akan ditinggalkan. Demikian juga pada waktu akan selesai & meninggalkan tempat parkir, otomatis sambil menarik keluar kaca spion di kedua sisi, kita dapat melihat kondisi luar mobil kita apakah dalam keadaan baik setelah terparkir. Hal hal yang bisa dilihat, seperti misalnya apakah ban masih dalam kondisi terisi (karena mungkin sebelum parkir ban sempat bocor), kondisi fisik mobil (ya kadang terjelek ada orang iseng yang membuat onar di mobil kita, namunsaya doakan agar hal2x tersebut dijauhkan dari para pembaca). Intinya kita tahu kondisi mobil kita saat akan meninggalkan parkir. Jangan sampai setelah ada apa-apa kita jadi bertanya-tanya apa kemungkinan terjadinya pada saat terakhir parkir.
Jadi sebenarnya kebiasaan memerika keadaan sekeliling kendaraan sebelum kita kendarai adalah hal baik juga, plus aktifitas membuka atau melipat kaca spion. Saya tertarik untuk menuliskan ini bahwa sebenarnya fitur otomatis/non otomatis dalam melipat batok/kepala spion ada hal-hal positif maupun kekurangannya masing-masing.
Jadi bagaimana dengan anda, pilihan tetap di tangan anda sebagai pemilik mobil.
Monday, June 23, 2014
Wednesday, June 18, 2014
Masalah Token Bank Error "Lock New Pin Conf"
Tak dapat disangkal lagi keberadaan benda kecil ini sekarang sangat diperlukan bagi yang sering melakukan transaksi perbankan melaui internet banking. Apalagi yang rutin melakukan transaksi non tunai tentunya alat yang disebut sebagai token ini sangat vital sebagai alat verifikasi dan authorisasi transaksi yang dilakukan. Kalau tidak maka transaksi harus dilakukan via ATM atau teller bank bersangkutan.
Seperti token yang saya miliki sejak lama sekitar tahun 2006. Ketika itu saya mendapatkan secara gratis sebagai promosi karena bank tersebut baru mulai mengembangkan jaringan internet banking-nya. Jadi saya dikirimi surat untuk mengambil alat tersebut di kantor cabangnya. Namun saya baru aktif registrasi menggunakan fasilitas internet bankingnya beberapa tahun kemudian setelah dirasa semakin solid jaringan IT nya dan rutinitas menyelesaikan transaksi bulanan rumah tangga Non Tunai setelah menikah (jadi bapak rumah tangga yang baik ceritanya). Lebih praktis ketimbang bolak balik ke ATM
Namun di awal Juni 2014 token saya tiba-tiba menunjukkan indikator Batt 3. Kemudian kadang berselang Batt 0. Tapi masih bisa dipakai untuk mengenerate PIN guna menyelesaikan beberapa transaksi. Sampai akhirnya selama beberapa hari tidak saya pakai kemudian pas butuh dan saya nyalakan... Lho kok muncul 00000000 (0 sebanyak 8 digit) dan LOCK NEW PIN CONF. Setelah itu tidak bisa di apa-apakan lagi. Padahal biasa input PIN untuk ke menu APLI
Solusinya... sudah jelas saya langsung mengunjungi cabang Bank terdekat. Ibu CS yang ramah melayani saya dan mengatakan bahwa memang token saya bermasalah mungkin karena faktor usia pemakaian juga, setelah saya informasikan berapa lama token tersebut saya pakai. Kemudian, tidak pakai lama, laporan ganti token dibuat dan saya diberi token pengganti baru. Kemudian diminta aktivasi token di internet banking untuk sinkron ulang, minimal 12 jam setelah laporan blokir token yang bermasalah dibuat (tapi saya putuskan untuk 24 jam saja karena memang tidak ada hal urgent). Dan syukurlah free of charge untuk penggantian token ini.
Ibu CS berpesan apabila dilain waktu ada pesan batt 0, sekedar menunjukkan indikasi baterai token telah lemah. Dan sebaiknya langsung ke cabang bank terdekat untuk dilakukan penggantian token. Disamping itu seperti masalah token PIN SALAH/TERBLOKIR bisa juga dilayani.
Setelah mengganti PIN default token dengan PIN yang baru sukses menunjukkan token berfungsi. Siap lagi melakukan transaksi finansial melalui internet banking. Hanya saja pastikan ketersediaan dana yang cukup kalau error karena dana kurang pastinya bukan menjadi kesalah bank... HEHEHEHE :)
SALCS, Keistimewaan Teknologi Mesin Motor Suzuki
Siapa yang tidak mengenal produk motor Suzuki. Motor ini sempat berjaya di tahun 1980an dengan produk-produk motor 2 tak-nya. Seperti Suzuki FR80, Suzuki RC80, Tornado hingga kemudian mengembangkan motor 4 tak seperti generasi Smash, Shogun 110, Shogun 125 dan kemudian produk yang menjadi andalannya Suzuki Satria FU 150. Okay, saya tidak akan menulis banyak soal motor-motor tersebut, ada banyak tulisan yang bisa dibaca di website.
Namun, yang membuat saya tertarik adalah inovasi teknologi Suzuki di mesin motor mereka yang mengutamakan teknologi pelumasan oli. Mereka menamakannya SALCS, Suzuki Advance Lubrication Cooling System. Dengan penerapan teknologi ini maka medium oli perlakukan sebagai sarana utama pastinya untuk lubrikasi (karena fungsi dasar oli itu sendiri) tetapi juga sebagai pendingin mesin.
Saya tidak akan membahas mengenai cara kerja dari teknologi SALCS ini, tetapi terima kasih ada tulisan mengenai apa itu SALCS. Klik Disini Untuk Membaca.
Dan tampaknya ini sesuatu yang lebih bersifat basic di pemikiran engineer Suzuki pada pengembangan motor Suzuki. Bahkan untuk meningkatkan performa pendinginan mesin, pada motor Satria FU 150 juga dilengkapi dengan radiator pendingin oli / oil cooler, daripada mengunakan radiator pendingin air seperti beberapa merk motor lainnya, sebut saja Honda Vario 125, Yamaha Jupiter MX, Yamaha Byson. Untuk motor komersil Suzuki tampaknya teknologi pendinginan oli plus udara sudah cukup baik.
Dalam bahasa sederhana apa efek dari penggunaan teknoligi oli/SALCS ini. Banyak orang yang mengatakan kualitas mesin Suzuki kuat/bertahan lama (alias bandel), getarannya & suaranya minimal dan perpindahan gigi lebih halus, empuk dan minim hentakan. OK tentunya asumsi ini benar apabila kondisi mesin motor benar-benar dirawat, misal dalam hal rutin mengganti oli mesin dan rajin service berkala. Namun ada juga contoh extreme dari teman yang bercerita bahwa pernah karena kebocoran oli mesin maka oli mesin SUZUKI SMASH nya sampai batas minimum, namun tidak sampai mengalami gejala piston/leher piston yang terkunci. Hal tersebut juga pernah saya alami (Lihat postingan saya sebelumnya) dan saya merasa peranan dari lubrikasi dan pendinginan SALCS meskipun oli dalam keadaan minimum dapat menyelamatkan Shogun 125 saya dari kerusakan piston/mesin yang lebih parah. Namun tetap perlu diperhatikan segala bentuk kekurangan oli pada mesin (khususnya 4 Tak) perlu penanganan serius segera sebelum mesin anda hancur !
Untuk SHOGUN 125 FD 2004 milik saya sudah 110000KM sealama 10 tahun.Kebetulan saya rawat dengan rutin mengganti oli dan filternya dan saya menggunakan oli full sintesis Motul Ester 4T 5100 15W-50. Saya memutuskan memakai oli yang bagus (dan kebetulan mahal), tapi saya sebenarnya menganut prinsip MAHAL BELUM TENTU BAGUS . Dari awal oli tersebut per liter masih seharga 40 ribuan (sementara Oli lain masih 15 ribuan) hingga melejit sampai 90 ribu, apabila membeli di dealer kalau di bengkel-bengkel bisa mencapai100 ribu lebih. Tetapi yang saya rasakan sampai sekarang mesin Shogun 125 saya masih dalam keadaan bagus. Minim suara gesekan dan getarannya. Tarikan juga masih lumayan sesuai karakteristik umum dalam keadaan standartnya (ya tetap pasti ada bedanya apabila dengan motor baru). Memang untuk segi desain dan kekuatan bodi motor Suzuki kadang agak kurang/mengecewakan, seperti yang saya alami sendiri, body penutup yang tidak bisa rapat meski sudah dibaut, kepala lampu depan belakang yang berisik karena goyang (tapi sepertinya di produk terbaru mereka hal-hal ini sudah dicoba untuk dikoreksi)
Jadi, apakahbenar kualitas motor Suzuki dipertanyakan apabila melihat market peminat motor Suzuki tertinggal (jauh ??) dari pesaingnya ? Tidak juga. Saya kira ada 1 karakteristik yang seharusnya bisa menarik untuk dicermati dari segi desain mesinnya. Suzuki punya resep tersendiri dalam meracik mesin-mesinya menjadi mesin yang nyaman dan tangguh.
Catatan Penulis : setiap produk pastinya punya keunggulan masing-masing dan saya sekedar share dari apa yang saya tahu dan alami tanpa bermaksud mempromosikan atau menjelekkan produk tertentu
Namun, yang membuat saya tertarik adalah inovasi teknologi Suzuki di mesin motor mereka yang mengutamakan teknologi pelumasan oli. Mereka menamakannya SALCS, Suzuki Advance Lubrication Cooling System. Dengan penerapan teknologi ini maka medium oli perlakukan sebagai sarana utama pastinya untuk lubrikasi (karena fungsi dasar oli itu sendiri) tetapi juga sebagai pendingin mesin.
Saya tidak akan membahas mengenai cara kerja dari teknologi SALCS ini, tetapi terima kasih ada tulisan mengenai apa itu SALCS. Klik Disini Untuk Membaca.
Dan tampaknya ini sesuatu yang lebih bersifat basic di pemikiran engineer Suzuki pada pengembangan motor Suzuki. Bahkan untuk meningkatkan performa pendinginan mesin, pada motor Satria FU 150 juga dilengkapi dengan radiator pendingin oli / oil cooler, daripada mengunakan radiator pendingin air seperti beberapa merk motor lainnya, sebut saja Honda Vario 125, Yamaha Jupiter MX, Yamaha Byson. Untuk motor komersil Suzuki tampaknya teknologi pendinginan oli plus udara sudah cukup baik.
Dalam bahasa sederhana apa efek dari penggunaan teknoligi oli/SALCS ini. Banyak orang yang mengatakan kualitas mesin Suzuki kuat/bertahan lama (alias bandel), getarannya & suaranya minimal dan perpindahan gigi lebih halus, empuk dan minim hentakan. OK tentunya asumsi ini benar apabila kondisi mesin motor benar-benar dirawat, misal dalam hal rutin mengganti oli mesin dan rajin service berkala. Namun ada juga contoh extreme dari teman yang bercerita bahwa pernah karena kebocoran oli mesin maka oli mesin SUZUKI SMASH nya sampai batas minimum, namun tidak sampai mengalami gejala piston/leher piston yang terkunci. Hal tersebut juga pernah saya alami (Lihat postingan saya sebelumnya) dan saya merasa peranan dari lubrikasi dan pendinginan SALCS meskipun oli dalam keadaan minimum dapat menyelamatkan Shogun 125 saya dari kerusakan piston/mesin yang lebih parah. Namun tetap perlu diperhatikan segala bentuk kekurangan oli pada mesin (khususnya 4 Tak) perlu penanganan serius segera sebelum mesin anda hancur !
Untuk SHOGUN 125 FD 2004 milik saya sudah 110000KM sealama 10 tahun.Kebetulan saya rawat dengan rutin mengganti oli dan filternya dan saya menggunakan oli full sintesis Motul Ester 4T 5100 15W-50. Saya memutuskan memakai oli yang bagus (dan kebetulan mahal), tapi saya sebenarnya menganut prinsip MAHAL BELUM TENTU BAGUS . Dari awal oli tersebut per liter masih seharga 40 ribuan (sementara Oli lain masih 15 ribuan) hingga melejit sampai 90 ribu, apabila membeli di dealer kalau di bengkel-bengkel bisa mencapai100 ribu lebih. Tetapi yang saya rasakan sampai sekarang mesin Shogun 125 saya masih dalam keadaan bagus. Minim suara gesekan dan getarannya. Tarikan juga masih lumayan sesuai karakteristik umum dalam keadaan standartnya (ya tetap pasti ada bedanya apabila dengan motor baru). Memang untuk segi desain dan kekuatan bodi motor Suzuki kadang agak kurang/mengecewakan, seperti yang saya alami sendiri, body penutup yang tidak bisa rapat meski sudah dibaut, kepala lampu depan belakang yang berisik karena goyang (tapi sepertinya di produk terbaru mereka hal-hal ini sudah dicoba untuk dikoreksi)
Jadi, apakahbenar kualitas motor Suzuki dipertanyakan apabila melihat market peminat motor Suzuki tertinggal (jauh ??) dari pesaingnya ? Tidak juga. Saya kira ada 1 karakteristik yang seharusnya bisa menarik untuk dicermati dari segi desain mesinnya. Suzuki punya resep tersendiri dalam meracik mesin-mesinya menjadi mesin yang nyaman dan tangguh.
Catatan Penulis : setiap produk pastinya punya keunggulan masing-masing dan saya sekedar share dari apa yang saya tahu dan alami tanpa bermaksud mempromosikan atau menjelekkan produk tertentu
Memperbaiki Lubang Baut Tap Oli Shogun 125 Yang Doll/Slek
Memperbaiki Lubang Baut Tap Oli Shogun 125 Doll/Slek
Ooops, sudah beberapa hari ini terlihat bekas ceceran oli di tempat
biasanya Shogun 125 FD nangkring di rumah. Wah tampaknya ada tetesan oli dari baut
lubang tap olinya. Memang sebelumnya lubang baut oli ini sudah doll/slek sejak
lama, sehingga setiap kali dikencangkan setelah ganti oli, maka akan selip.
Kemudian awal2xnya baut itu saya ganjal dengan sejenis ring fiber (yang
sifatnya fleksibel) dan kepala baut saya beri puntiran benang asbes karena tidak
mau ribet dengan blok mesinnya / kuatir kalau turun mesin. Lumayan cara ini dapat
bertahan sementara sampai saat ini. Berhubung belum ada waktu untuk
memperbaikinya dan saya berpikir kebocoran hanya dalam skala kecil alias
tetesan, maka upaya penambahan oli saya lakukan sampai nanti penggantian total
oli mesin, sekalian dibuka dan dibuang
oli lamanya. Dan karena kondisi lubang baut doll/slek maka baut dikencangkan
dengan tangan dan memang sedikit longgar.
Namun beberapa minggu kemudian,
hampir motor berjalan kurang lebih 500km perasaan tiba-tiba suara mesin lebih
kasar dan kemudian getaran/hentakan mesin lebih terasa. Kemudian periksa
ketinggian oli melaui dipstik…. Hahh, ternyata oli berada di level terbawah
dari indikator dipstick. Wah untung di cek. Kalau tidak bisa rusak kondisi
dalam mesin karena kekurangan oli. Ternyata kebocoran bisa juga terjadi selama
motor berjalan dan bukan hanya waktu berhenti. Itu yang justru malah susah
terdeteksi, jadi jangan sepelekan segala bentuk tetesan/rembesan oli dari mesin
motor anda. Dan curigalah apabila motor anda terasa lebih kasar dalam hal suara mesin atau getaran/hentakannya.
Segera saya putuskan untuk
memperbaiki masalah ini sebelum benar2x oli habis. Sebelumnya penanganan
darurat dengan menambah oli lagi sambil memikirkan langkah perbaikan. Semula
mau mencoba mengganti dengan baut baru dan kecurigaan di ring fiber dan benang
asbes yang aus. Tapi, ahli mekanik senior di rumah, yaitu ayah saya sendiri
(hehe) mengatakan cara tersebut tidak
akan menyelesaikan masalah,karena yang rusak adalah DRAT/ULIR LUBANG BAUT dan
bukan pada bautnya. Mengganti baut tidak akan memperbaiki doll/slek-nya dan
justru kejadian bocor tetap bisa terulang dan the worst thing baut lepas
sehingga oli tumpah habis. Satu-satunya cara adalah membuat ulir/drat yang
baru, dalam hal ini memperbesar ukuran bautnya.
Kemudian saran tersebut saya
ikuti dengan membawa motor ke Bengkel Bubut Panca di jalan Semarang, Surabaya
(lokasi sebelah kanan Jalan sblm lampu TL arah ke Arjuno). Motor kemudian
ditidurkan di 1 sisi, sehingga memudahkan pengerjaan tanpa perlu membuang oli. Sebelum
diperbaiki mekanik melihat apakah bocor memang karena lubang baut rusak atau
blok mesin pecah/retak. Apabila pecah/retak maka tiada jalan harus di tambal (‘bobok’)
dengan las diral aluminium, baru kemudian dibuat lubang baru. Beruntunglah saya
karena memang yang rusak lubangnya. Maka dengan segera mekanik membuat lubang
baru dengan alat TAP BAUT kurang lebih 10 menit selesai. Baut Oli Shogun semula
berukuran 14” diganti dengan 17”. Biaya Cuma 25 ribu. Kemudian setelah pulang
rumah, segera sekalian saya ganti oli baru dan mencoba memasang baut yang baru.
Wow,mantap deh baut langsung terkunci dengan baik. Sekarang kekuatiran bocor
tidak ada.
Nah berikut tips singkat seputar Lubang/Baut pembuangan oli motor
1. Sebaiknya berhati-hati dalam mengendarai motor jangan sampai bagian bawah blok mesin mengenai
atau ‘tersandung’ benda keras, misalnya waktu dipaksa naik ke trotoar, dll.
Karena apabila salah posisi bisa fatal blok mesin retak/pecah dan untuk
memperbaikinya harus turun mesin
2. Sebaiknya membuka baut oli dalam keadaan mesin dingin.
Karena dalam keadaan mesin panas, kondisi lubang dan baut akan mengembang dan
mencengkeran lebih keras. Sehingga pada saat panas membuka dan menutup baut (yang
terbuat dari baja/besi) bisa merusak/memakan ulir lubang di blok mesin yang
lebih lunak karena terbuat dari aluminium. Gunakan kunci yang baik saat membuka
baut agar tidak merusak kepala baut. Rekomendasi pada saat membuka dengan KUNCI
SOK dan saat menutup dengan KUNCI PAS. Perhatikan arah putaran buka/tutup baut.
Kesalahan yang sering terjadi adalah salah memutar arah sehingga saat membuka
malah jadi mengencangkan (dan dipaksa hingga doll/slek). Kemudian
penggunaan KUNCI SOK pada saat mengencangkan juga cenderung over torque/over
power.
3. Sebelum menutup lubang oli, bersihkan bagian drat lubang
di blok mesin dengan lap untuk menghilangkan sisa-sisa gram/kotoran dari oli
lama yang dapat mengikis drat lubang. Juga bersihkan baut dan lumasi dengan oli
bersih untuk mempermudah pemasangan. Sebaiknya gunakan KUNCI PAS saat memutar
baut. Pada saat posisi terakhir mengencangkan, perhatikan jangan sampai berulang
dan terlalu kencang. Karena begitu baut sudah tidak bisa diputar hanya perlu
ditambahkan pengencangan sedikit, maka baut sudah terikat sempurna, apabila
dipaksakan bisa doll/slek
4. Jadi, apabila bocor hanya sebatas masalah di lubang dan bautnya maka dapat diselesaikan tanpa perlu upaya turun mesin. Kemungkinan yang doll/slek bisa di baut namun sebagian besar terjadi di lubangbaut (yang lebih lunak properti logamnya). Namun lebih parah apabila blok mesin pecah/retak maka upaya turun mesin perlu dilakukan untuk menambal bagian yg retak/pecah/bocor tersebut.
4. Jadi, apabila bocor hanya sebatas masalah di lubang dan bautnya maka dapat diselesaikan tanpa perlu upaya turun mesin. Kemungkinan yang doll/slek bisa di baut namun sebagian besar terjadi di lubangbaut (yang lebih lunak properti logamnya). Namun lebih parah apabila blok mesin pecah/retak maka upaya turun mesin perlu dilakukan untuk menambal bagian yg retak/pecah/bocor tersebut.
Demikian share saya semoga bisa membantu teman-teman dalam
merawat kendaraannya.